20 Agustus 2010

Museum House of Sampoerna

Kita sebut saja gedung ini dengan julukan Museum Sampoerna. Gedung ini merupakan bukti bahwa produsen rokok yang merk-nya mendunia ini sangat baik dalam mendokumentasikan sejarah perusahaannya.



Saya (alhamdulillah) bukanlah seorang perokok. Namun saya besar dalam lingkungan orang-orang yang merokok. Nah, bentuk tiang di gedung pada foto di atas menyerupai bentuk batang rokok Dji Sam Soe, sebuah merk rokok yang dahulu pernah dicandui Ayah saya sebelum beliau sakit dan dipaksa keluarga untuk berhenti merokok. :)


Sayangnya saya tidak mendokumentasikan keadaan di dalam museum. Silakan teman2 googling sendiri. Yang pasti begitu memasuki pintu museum kita akan disuguhi aroma cengkeh yang harum sehingga segera merasa nyaman berada dalam gedung tersebut. Di sana terdapat kumpulan foto-foto, alat-alat untuk memproduksi rokok, serta benda-benda lainnya terkait dengan sejarah perusahaan. Dan hebatnya, pada saat-saat tertentu kita bisa melihat langsung proses produksi rokok Dji Sam Soe dan membuat lintingan rokok tersebut dengan tangan Anda sendiri..


hmmmh.... maaf ya... lagi-lagi saya terpaksa narsis....

16 Agustus 2010

Jembatan Suramadu, Jawa Timur

Sebelum saya ceritakan tentang perjalanan ke Suramadu, saya ingin memberitahu bahwa kedatangan saya ke Jawa Timur adalah untuk bersama orangtua saya meminang seorang gadis untuk menantangnya menjadi istri.. Alhamdulillah acara berjalan lancar.. Tanggal-tanggal pun telah ditetapkan... :)

Nah..!!! Setelah acara lamaran, kami sekeluarga langsung berpesiar menuju kawasan lumpur Lapindo, dilanjutkan menuju JEMBATAN SURAMADU...!!!!! :D

Dari namanya saja kita sudah bisa menjabarkan bahwa jembatan suramadu menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura.. SURAbaya - MADUra = SURAMADU.
Untuk saat ini, jembatan yang pembangunannya menghabiskan dana trilyunan rupiah ini merupakan jembatan TERPANJANG di INDONESIA dengan jangkauan lebih dari 5 km. Jadi, dari panjangnya saja kita sudah bisa mengira-ngira jarak yang harus kita tempuh jika ingin berenang dari Surabaya ke Madura.. hehe...


Sekilas jika kita sudah sampai di tengah2 jembatan maka suasana yang tercipta adalah seolah-olah kita berada di daerah lain di luar Indonesia.. Itu karena kabel-kabel panjangnya yang berwarna merah yang mengingatkan kita pada Golden Gate Bridge...



Sebenarnya para pengguna kendaraan bermotor dilarang untuk berhenti di sepanjang jembatan.. ada rambu larangannya.. namun.. yaaaah.... tidak ada yang pernah bisa menghalau kenarsisan kami... jadi.... dengan bangga bercampur malu kami turun dari mobil untuk mengabadikan momen yang jarang sekali dilewatkan ini....


Narsis-nasrsis pun dimulai....




tuh kan.... Berasa di luar negeri kaaan...? naaah... kalau kalian berada di Surabaya, sempatkan melewati Suramadu...!!! Jangan sampai kalian dikalahkan oleh kami sekeluarga yang telah menginjakkan kaki di pulau Madura!!! (sombooong)

03 Agustus 2010

Makam Pahlawan Nasional: Marthen Indey



Hari Sabtu yang lalu, saat saya dan kawan2 kantor berwisata ke Pantai Amay, salah satu pantai yang ada di wilayah Kabupaten Jayapura, kami melewati Komplek Makam Pahlawan Nasional Marthen Indey

tidak banyak data riwayat yang bisa kita temui melalui internet, bahkan saya yakin sebagian besar dari teman2 tidak ada yang tahu tentang adanya Pahlawan Nasional bernama Marthen Indey

kalau dari wikipedia Indonesia, data yang saya peroleh hanyalah tiga baris kalimat sederhana yang kurang detail..
Marthen Indey (lahir di Doromena, Jayapura, Papua, 14 Maret 1912 – meninggal di Doromena, Jayapura, Papua, 17 Juli 1986 pada umur 74 tahun) merupakan putra Papua yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan Nasional Indonesia berdasar SK Presiden No.077 /TK/ 1993 tgl. 14 September 1993 bersama dengan dua putra Papua lainnya yaitu Frans Kaisiepo dan Silas Papare.

namun jika agan2 bersedia meng-googling lebih lama, maka pada akhirnya kita akan tahu bahwa Marthen Indey dan kawan2nya adalah para pejuang yang telah membaktikan diri secara sukarela demi keutuhan NKRI dari Sumatera hingga Papua..

Tadinya beliau mengikuti pendidikan Pamong yang diselenggarakan oleh Belanda.. namun karena bergaul dengan banyak para aktivis pergerakan kemerdekaan yang banyak dibuang ke Papua, akhirnya jiwa naionalismenya tumbuh dan jengah dengan penjajahan dari bangsa Belanda...

Beliau banyak membantu dan aktif dalam kegiatan2 politik dalam rangka kemerdekaan Indonesia atas penjajahan Belanda..

Berikut foto-foto makam beliau:


DARI LUAR




DARI DALAM:



Berdampingan dengan makam istrinya.... :)



Ada Tugu Peringatannya... :D





NARSIS...!!!!