02 November 2009

Lubang Buaya, Jakarta



Sejak kecil saya sangat suka cerita sejarah. Walau ketika telah dewasa saya pun menyadari ada beberapa catatan sejarah bangsa kita yang menjadi tidak masuk akal ataupun terdapat banyak versi dikarenakan penulisannya yang hanya mengakomodasi kepentingan pihak tertentu. Namun yang pasti saya meyakini bahwa idealnya pencatatan sejarah haruslah netral. Sebagai media pembelajaran bagi generasi penerus kita, supaya bisa mengambil hikmah dari segala hal yang telah dilakukan para pendahulunya.

Materi sejarah yang paling saya suka saat masih sangat belia adalah tentang ‘Tujuh Pahlawan Revolusi’… Ya!! Saya menonton film-nya, membaca buku sejarah milik kakak saya, tanpa sadar hafal nama-nama para pahlawan tersebut lengkap dengan pangkatnya, hingga merengek-rengek ke orang tua untuk mengantar saya ke Lubang Buaya, tempat peristiwa pembantaian para Jenderal berlangsung… Wow..



Nah.. pada postingan kali ini saya tidak ingin membahas tentang sejarah peristiwa G 30 S/PKI. Namun sekedar ingin berbagi (baca: narsis… hehe..) kepada para pembaca, bahwa terakhir saya mengunjungi Lobang Buaya pada tahun 2007 yang lalu, saat usia menginjak 22 tahun.. Saya yakin teman-teman semua hampir tidak ada yang pernah ke sana sejak lulus sekolah.. Iya kan..? hehe…


Okeh.. Ada apa saja sih di daerah Lubang Buaya..? yang pasti di sana terdapat Monumen Pancasila Sakti.. yang menampilkan patung tujuh jenderal dinaungi oleh lambang pancasila yang sangat besar..

Ada juga sumur tua tempat para Jenderal dikubur setelah konon disiksa secara sadis. . (maaf.. saya tidak menampilkan fotonya..)



Selain itu ada pula museum pengkhianatan PKI di mana kita bisa melihat rangkaian diorama yang menceritakan sejarah pemberontakan PKI dari masa ke masa. Yang paling seru adalah kita bias melihat peninggalan2 para jenderal ketika mereka dikubur dalam sumur. Ada kimono-nya Jenderal Ahmad Yani yang penuh lubang peluru, seragam dinasnya Jenderal S.Parman dan DI Panjaitan, ada pula dompet dan rokok, ada sarungnya jendral Suprapto, dan lain-lain.. Ketika kecil saya cukup merinding melihat koleksi2 tersebut. Namun terakhir ke sana justru saya semakin merasa seru sendiri.. hihi.. autis..



Ada juga rumah2 yang konon dijadikan tempat penyiksaan para jenderal yang masih hidup sebelum dibunuh dan diceburkan di sumur.. ada pula kendaraan yang pernah dipakai PKI unuk menculik para Jenderal dan lain-lain.. Jika Anda tinggal di daerah Jakarta Timur, dan memiliki banyak waktu luang, cobalah main2 ke sini.. lumayan lah.. murah meriah (saya lupa berapa harga tiketnya, yang pasti murah.. dapat bonus stiker pula.. hehe..) Cara menuju ke sana!? Dari Kampung Rambutan bisa naik angkot merah 40 jurusan Pondok Gede… Bilang aja turun di lubang buaya.. supirnya pasti ngerti.. atau jika anda naik kendaraan pribadi, carilah jalan raya Pondok Gede.. target terletak antara Asrama Haji dan Pasar Pondok Gede.. selamat mencoba..!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar